Toward A Human Agency-Based Curriculum: A Practical Proposal at School Levels

Khairil Azhar
Sekolah Sukma Bangsa Lhok Seumawe, Aceh

DOI: https://doi.org/10.32533/01104.2017

Abstract


Sebagai subjek belajar, siswa bisa diposisikan dalam sebuah kebijakan kurikulum sebagai agen pembelajaran atau sebaliknya cenderung menjadi subyek yang pasif. Secara teoritis, mengikuti teori yang dikembangkan oleh Alexander (2005), siswa bisa menjadi agen pembelajaran jika mereka diposisikan sebagai subyek yang memiliki atau mampu membangun agensi kemanusiaan. Agensi ini mengandaikan adanya kapasitas untuk berkehendak, mengekspresikan diri, dan evaluasi diri berdasarkan nilai-nilai kedirian yang mereka bangun. Berdasarkan kerangka teoritis di atas, penulis membedakan kecenderungan reseptif-reproduktif dan reflektif-transformatif dalam penyusunan kurikulum. Kecenderungan pertama memposisikan siswa sebagai subyek belajar pasif, yakni ‘sekadar’ menerima dan mereproduksi apa yang dipelajari atau diajarkan. Sedangkan yang kedua memberi ruang bagi sikap reflektif pada siswa sehingga menjadi alat bagi perubahan diri dan lingkungan sosialnya, yakni subyek belajar yang aktif dengan agensi kemanusiaan. Dalam berbagai dokumen yang terkait dengan kebijakan kurikulum di Indonesia saat ini, penulis menemukan kecenderungan untuk serba mengatur cenderung dominan, yakni dengan banyaknya ragam instrumen yang terkait dengan pengaturan kurikulum. Namun demikian, terdapat peluang bagi substansiasi kurikulum dengan konsepsi agensi kemanusiaan, yakni jika konsep-konsep yang selaras atau mendukung agensi kemanusiaan dalam berbagai dokumen kebijakan dielaborasi tersebut lebih jauh, sehingga konsep-konsep yang mengkondisikan materi kurikulum reflektif-transformatif menggantikan konsep-konsep yang berkecenderungan reseptif-reproduktif.

Keywords


curriculum; human agency; subjects of learning; passive recipients; agents of learning receptive-reproductive; reflective-transformative

Full Text:

PDF

References


Alexander, H.A. (2005). Human Agency and the Curriculum. Theory and Research in Education, 3(3), 343-369.

Bloom,B. S., Engelhart,M. D., Furst,E. J., Hill,W. H.,& Krathwohl, D. R. (Eds.). (1956). Taxonomy of educational objectivities: The classification of educational goals. Handbook I: Cognitive domain. New York: David McKay.

Bruner, J. (1977). The Process of Education. Harvard: Harvard University Press.

Hlebowitsh, PS. (1995) Interpretations of the Tyler Rationale: A Reply to Kliebard, Journal of Curriculum Studies, 27:1, 89-94.

Jordan, A., Orison, C., & Stack, A. (2008). Approaches to learning: a guide for teachers. Berkshire: McGraw-Hill Open University Press.

Kamus Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Kemendikbud. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S, and Masia, B.B. (1980). Taxonomy of Educational Objectives: Book 2 Affective Domain. New York: Longman.

Marzano, Robert J., Kendall, JS. (2007). The New Taxonomy of Educational Objectives. California: Corwin Press.

Null, W. (2011). Curriculum: from theory to practice. Maryland: Rowman & Littlefield Publishers, Inc.

Permendikbud No. 54/2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud No. 57/2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Permendikbud No. 64/2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

Posner, G.J. (2004). Analyzing the Curriculum. New York: McGraw-Hill, Inc.

PP No. 10/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

PP No. 32/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Rousseau, JJ. (1979). Emile or on Education. USA: Basic Books.

Saud, U. & Johnston, M. (2006). Cross‐cultural influences on teacher education reform: reflections on implementing the integrated curriculum in Indonesia. Journal of Education for Teaching: International research and pedagogy, 32 (1), 3-20.

Schubert, W.H. (2010). Journeys of Expansion and Synopsis: Tensions in Books that Shaped Curriculum Inquiry, 1968-Present. Curriculum Inquiry, 40 (1).

Schwab, JJ. (1971). The Practical: Arts of Eclectic. The School Review, 79 (4), 493-542.

Stevens, AM. & Schmidgall-Tellings, AE. (2010). A comprehensive Indonesian-English Dictionary. Ohio: Ohio University Press.

Taylor, C. (1985a). Human agency and language: Philosophical Papers. Cambridge: Cambridge University Press.

Taylor, C. (1985b). Philosophy and the Human Sciences: Philosophical Papers. Cambridge: Cambridge University Press.

Tyler, R. (1949). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago: University of Chicago Press.

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UUD 1945 (Indonesia’s Constitution)

Vasquez-Levy, D. (2002). Bildung-centred Didaktik: a framework for examining the educational potential of subject matter. Journal of Curriculum Studies, 34 (1), 117-128.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Khairil Azhar